Breaking News
Loading...
Kamis

Seorang Wanita Jadi HULK Setelah Alami Kondisi Aneh

Helen Stephens. Dailymail.co.uk

Seorang Wanita Jadi HULK Setelah Alami Kondisi Aneh
Seorang wanita berusia 50 tahun menderita kondisi aneh yang membuat para dokter bingung. Helen Stephens, wanita asal West Midlands, Inggris, ini mengalami kondisi yang menyebabkan otot-ototnya bergetar, membengkak, dan kaku seperti Hulk.

“Kondisi yang melemahkan dirinya itu membuat Stephens harus terus terbaring di tempat tidur,” tulis laporan Daily Mail, Selasa, 9 Juli 2013. Stephens tidak mampu mengurus dirinya sendiri. Kondisinya telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Dia khawatir, kondisi tersebut akan memicu serangan jantung atau sesak napas sehingga menyebabkan kematian bagi dirinya.

Semula, Stephens didiagnosis menderita sindrom Stiff Person, tapi tes kesehatan tidak membuktikannya. Dokter pun tidak tahu bagaimana ibu tiga anak ini bisa menderita kondisi yang sangat langka. Stephens menduga, kejadian ini merupakan imbas dari kecelakaan yang pernah menimpanya pada 1999. Namun, tim dokter tidak bisa membuktikan hal itu.

Tidak seperti Hulk yang membesar di saat marah, kelainan pada tubuh Stephens bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diduga-duga. Otot-otot tubuhnya akan membengkak sebesar balon dan menegang. Ini bisa terjadi dalam beberapa menit hingga satu jam lamanya.

“Saat (penyakit) datang, aku akan membesar seperti Hulk. Aku terlihat sangat besar melebihi Rambo. Rasanya seperti binaragawan,” ujar Stephens.

Belum lama ini, tim dokter dari Rumah Sakit Sakit Queen Elizabeth di Birmingham dan Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford kembali menguji tubuh Stephens dengan tes yang lebih sensitif dari sebelumnya. Hasilnya, Stephens dinyatakan positif menderita sindrom Stiff Person.

Untuk itu, selama delapan minggu, ia diharuskan mengkonsumsi 30 mg diazepam sebanyak 4 kali sehari. Ini dosis yang sangat tinggi, bahkan bisa melumpuhkan 12 orang. Namun, dosis ini sangat berguna baginya. Diazepam atau biasa dikenal dengan valium termasuk dalam golongan psikotropika. Obat ini dapat mengatasi kecemasan dan kejang.

“Jika aku tidak cukup mendapatkan suntikan diazepam, tubuhku akan kembali menegang,” tutur Stephens.

Jika dalam 2 minggu tidak ada perubahan berarti pada Stephens, dokter akan terus berusaha menyelidiki penyebab lain dari kondisi ini guna mendapatkan perawatan yang lebih tepat.


sumber:tempodotko

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top