Breaking News
Loading...
Sabtu

5 Koruptor China yang Dihukum Tembak Mati

        “BUNUHLAH SEEKOR AYAM UNTUK MENAKUTI SERIBU EKOR KERA. DAN, SEJAK AYAM-AYAM DIBUNUH, KERA-KERA MENJADI TAKUT”                                         

KORUPSI merupakan fenomena luas di kalangan pejabat China, tak sedikit kasus korupsi, yang berakhir dengan hukuman mati. Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Begitu pesan orang tua dahulu. Nah, kiranya soal urusan pemberantasan korupsi, Indonesia perlu belajar dari China. Negeri tirai bambu itu amat keras terhadap para koruptor. Era pemberantasan korupsi dimulai sejak masa Zhu Rongji pada 1997. Saking tegasnya Zhu pada korupsi, dia pun sempat melontarkan ucapan yang kemudian melegenda. "Beri saya 100 peti mati, 99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor, dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi," kata Zhu. Hukuman keras dan tegas yang diterapkan Zhu memang tanpa pandang bulu. Tercatat sejumlah pejabat pemerintah hingga orang kaya dan berkuasa yang terbukti korupsi dihukum mati. Berikut 5 pejabat koruptor yang ditembak mati di China.

    Agaknya Zhu Rongji paham betul pepatah Cina :             
“BUNUHLAH SEEKOR AYAM UNTUK MENAKUTI SERIBU EKOR KERA. DAN, SEJAK AYAM-AYAM DIBUNUH, KERA-KERA MENJADI TAKUT”

1. Pejabat Bank, Xiao Hongbo
Xiao Hongbo dijatuhi hukuman mati,lelaki 37 tahun yang menjabat Deputi manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank milik negara, di Dacheng, Provinsi Sichuan, itu dihukum mati karena korupsi. Xiao telah merugikan bank sebesar 4 juta yuan atau sekitar Rp 3,9 miliar sejak 1998 hingga 2001. Uang itu digunakan untuk membiayai kehidupan delapan orang pacarnya.

Xiao Hongbo satu di antara lebih dari empat ribu orang di Cina yang telah dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan, termasuk korupsi. Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional (AI), jauh lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara Cina itu, yang mereka sebut sebagai suatu yang mengerikan. Tapi, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan Cina dari kehancuran. Zhu tidak main-main. Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis Cina, dihukum mati karena menerima suap lima juta dolar AS. Tidak ada tawar-menawar. Permohonan banding wakil ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan. Bahkan istrinya, Li Ping, yang membantu suaminya meminta uang suap, dihukum penjara

2. Wakil Walikota Hangzhou, Xu Maiyong
Xu Maiyong divonis mati. setelah penolakan banding kedua oleh Pengadilan Rakyat Tertinggi RRC. Dia dianggap Mahkamah Agung China terbukti menerima suap jutaan dollar. Vonis mati atas dirinya jatuh pada 2011 lalu. Vonis mati ini sebagai bukti bahwa pemerintah China berlaku keras atas korupsi. Xu dieksekusi pada Juli 2011. Xu yang berusia 52 tahun disebutkan, kerap melakukan intervensi dan bermain dalam proyek-proyek di wilayahnya. Bukan apa-apa, Hangzhou merupakan kawasan di China Timur yang tengah berkembang. Jadi banyak proyek pemerintah dibangun di kota itu. Selain bermain dalam proyek, dia juga ikut membantu pengurangan pajak. Dia terbukti menerima suap sinilai US$ 22,4 juta.

Xu menggunakan posisinya untuk memperoleh keuntungan finansial dari perusahaan yang memfasilitasi memenangkan tender publik, serta dalam pertukaran untuk penjualan tanah yang menguntungkan perusahaan dan individu, menghindari bisnis dan individu membayar pajak . Untuk jasanya menawarkan sebagai sekretaris PKC dan Xihu District , Hangzhou Walikota menerima total 145 juta yuan dari suap dalam bentuk tunai (75 juta) . Pada saat yang sama mliony menggelapkan lebih dari 53 yuan ( 26 juta ) milik perusahaan pengembangan BUMN yang beroperasi di daerah pemerintahannya.

3. Pejabat Kota Suzhou, Jiang Renjie
Jiang Renjie, merupakan mantan wakil Wali Kota Suzhou. Pada Juli 2011, peluru eksekutor menembus tubuhnya. Dia ditembak mati karena korupsi. Selaku pejabat negara dia dianggap lalai dan melakukan perbuatan korupsi dengan menerima suap hingga pukuhan juta dollar. Pengadilan menilai Jiang terbukti menerima suap dari perusahaan pengembang perumahan. Usianya sudah 62 tahun. Selain penyuapan dia juga dinilai terbukti melakukan penggelapan dan penyalahgunaan kekuasaan.

4. Pejabat Partai Komunis, Cheng Kejie
Wakil ketua Kongres Rakyat Nasional, Cheng Kejie dihukum mati. Dia sudah meminta pengampunan kepada Presiden Zhu Rongji. Namun upaya itu tak digubris, hukuman mati tetap digelar pada tahun 2000. Cheng terbukti menerima suap US$ 5 juta. Bukan hanya Cheng, istrinya pun Li Ping dipenjara. Pengadilan juga menyita seluruh harta kekayaan milik pasangan itu.

5. Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi,
Hu Chang-ging, pun tak luput dari peti mati. Hu terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senilai Rp 5 miliar. Ratusan bahkan mungkin ribuan peti mati telah terisi, tidak hanya oleh para pejabat korup, tapi juga pengusaha, bahkan wartawan. Selama empat bulan pada 2003 lalu, 33.761 polisi dipecat. Mereka dipecat tidak hanya karena menerima suap, tapi juga berjudi, mabuk-mabukan, membawa senjata di luar tugas, dan kualitas di bawah standar.

Agaknya Zhu Rongji paham betul pepatah Cina: "Bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera. Dan, sejak ayam-ayam dibunuh, kera-kera menjadi takut"

Kini pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan domestic bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka sudah mencapai 300 miliar dolar AS.[berbagai sumber-NAILADAM]

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top