10 Sinetron Ramadhan Paling Berkesan
MENUJU Hari Kemenangan dengan menonton sinetron? Itu terjadi di jagad budaya pop kita. Tapi, tahukah Anda,
sejak kapan sinetron-sinetron diformulasikan menyongsong
Hari Kemenangan?
Sebenarnya, RCTI pernah merilis teledrama miniseri
Kubersujud. Tak lebih dari 10 episode dan menitikberatkan pada kekuatan
karakter yang dibawakan Paramitha Rusady kala itu. Tidak ada respons gempita
dari pemirsa. Akting Mitha malah mencuri perhatian Dewan Juri Festival Sinetron Indonesia 1997. Mitha diganjar
nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Tak merasa gagal dengan Kubersujud,
RCTI menantang para pekerja sinetron.
Siapa yang berani bikin sinetron
Ramadhan 1998? Tak ada yang berani
tunjuk jari selain Kaisar Sinetron
Raam Punjabi. Bersama Ahmad Yusuf, Raam meracik naskah penindasan menantu
muslimah oleh mertua sendiri. Judulnya, Doaku Harapanku.
Kisah klasik beratap Islami ini dirilis pada timing yang
tepat, beberapa hari jelang Ramadhan.
Lalu kemenangan cinta dirayakan tepat di Hari Kemenangan. Andhika dan Anissa
(Dicky Wahyudi dan Kris Dayanti) menjadi ikon pasangan Islami dua tahun
berturut-turut. Kala itu, rating dan share rasanya belum sesadis sekarang.
Mereka belum menjadi tukang jagal yang siap memancung sinetron-sinetron dengan
pendapatan iklan seimprit.
Hukum latah pun berlaku. Sukses dwilogi Doaku Harapanku
membuat stasiun televisi tetangga melek. Ada lahan tidur yang berpotensi
menjadi lumbung. Lahan itu berada di kisaran 17.30 hingga 19.00 (termasuk azan
maghrib, ceramah menjelang buka, dan iklan yang seabrek itu lho Jeung). Mau
diisi apa jam nanggung itu? Jawabannya jelas: sinetron Ramadhan.Atas
nama modifikasi dan inovasi, tiap tahun ada perubahan dalam sinetron Ramadhan. Ceritanya enggak melulu menantu teraniaya. Ada kisah
sepasang anak kuliah (beda kultur keluarga), persahabatan tiga pria, dan
lain-lain.
Durasinya bisa merentang hingga 120 menit. Jelang buka puasa
bukan lagi satu-satunya kapling. Sah-sah saja sinetron Ramadhan mejeng
setelah sholat tarawih. Malah ada juga sinetron
Ramadhan yang tayang di dini hari
nan sepi.
Sinetron Ramadhan bukan proyek sembarangan.
Sudah sejak jauh-jauh hari setiap rumah produksi menyiapkan sinetron Ramadhan. SinemArt milik Leo Sutanto, misalnya, menyiapkan sinetron Ramadhan tahun ini sejak berbulan-bulan lalu.
"Sinetron Ramadhan itu memang harus kami siapkan
kurang lebih 1 tahun sebelumnya, karena tayang stripping (setiap hari),"
jelas Leo. "Kami harus punya stok episode yang banyak sebelum siap
tayang," ungkapnya dalam tabloid Bintang Indonesia edisi No.807Minggu
Kedua Oktober 2006.
Lantaran stripping itu sinetron
Ramadhan membutuhkan banyak kru
untuk membuatnya. Melibatkan banyak kru tentu saja menuntut ongkos produksi
lebih banyak. Selain itu, ada tradisi yang berlaku di sinetron Ramadhan:
bintang-bintangnya mesti berkelas semua. "Itu sudah jadi tradisi,"
kata Leo. "Kalau sinetron biasa
cuma pakai 2 bintang kelas A, sinetron
Ramadhan bisa pakai 5 atau lebih
bintang kelas A." Hal ini makin menambah ongkos produksi. "Ongkos
paling besar itu di (honor) bintang," buka Leo. "Bisa dua kali lipat
sineton biasa."
Sejak 1998, penonton teve sudah disuguhi berbagai judul sinetron Ramadhan. Semula tayang berbarengan dengan dimulainya Ramadhan. Lama-kelamaan banyak rumah
produksi yang mencuri start duluan. Sebelum Ramadhan, sinetron jenis
ini sudah tayang. "Itu murni strategi pasar," kata Leo.
"Tadinya pas Ramadhan,
lalu seminggu sebelumnya, sepuluh hari sebelumnya, dan terakhir sebulan
sebelumnya. Bisa-bisa nanti tayang setahun sebelum Ramadhan," lanjutnya sambil berkelakar.
Berikut 10 Sinetron
Ramadhan Paling Berkesan yang pernah
dimuat di Tabloid Bintang Indonesia edisi 957, Minggu Pertama September 2009:
10. Titipan Ilahi (Indosiar, 2004)Selesai sudah era sinetron Ramadhan dengan tokoh utama wanita teraniaya dalam keluarga. Titipan
Ilahi (TI) menampilkan figur melawan arus. Tokoh utama yang dulu dipercayakan
pada Tamara Bleszynski dan Kris Dayanti diserahkan pada para lelaki. Kami
katakan para karena TI menempatkan tiga pria sebagai porosnya. TI juga berani
melanggar pakem bahwa sinetron Ramadhan harus tuntas di Hari
Kemenangan. Setelah Ramadhan dan
Lebaran berlalu, TI digeser di jam 20.00 dengan cerita yang lebih panjang.
Bahkan berani menggantung ending untuk kemudian dilanjutkan di edisi
berikutnya.The Power of Titipan: Trio Primus Yustisio-Anjasmara-Ramzi
mengembangkan karakternya dengan pas. Primus menyebalkan, Anjas yang medok
Jawa, dan Ramzi (meski belum sepopuler dua rekannya) tampil lepas tanpa beban.
Soundtrack-nya juga sangat laki-laki, dibawakan Raihan!
9. Jihan (Indosiar, 2008)“What?” Inilah reaksi kebanyakan
orang saat Jihan masuk 10 besar. Dalam catatan kami, Jihan membukukan share 22
persen dan rating 5,6 di pekan pertama Ramadhan.
Tayangnya pun terbilang melanggar “pakem”, bukan menjelang puasa melainkan jam
7 malam. Ketika semua orang termehek-mehek mengikuti perjalanan Dik Baim yang
menggemaskan (Cerita SMA) atau liku-liku Suci dan Mas Denis (Suci), Jihan
menukik. Pandangan miring kepada Genta Buana (rumah produksi Jihan-red) mau tak
mau patah. Hebatnya lagi, Jihan juga tayang jam 3 pagi! Alamak, bisa-bisanya
Mbak Jihan yang terlunta-lunta itu menghadang Para Pencari Tuhan. Unbelievable,
tapi itulah faktanya.The Power of Jihan: Saat semua rumah produksi menjadi
banci stripping dengan gambar serba close up, Genta bertahan dengan ciri
khasnya. Uniknya, saat menggarap Jihan, gambar-gambar lanskap indah ala FTV
bisa muncul juga di stripping dua jam. Kok bisa? “Syutingnya dalam sehari bisa
sampai 22 jam. Sisa dua jam untuk mandi. Istirahat di sela syuting. Kalau syutingnya
berlima, ya lima pemain harus datang. Syuting di Ancol, ya Ancol beneran, di
Puncak, ya Puncak beneran. Gila, kan? Tapi capek itu terbayar rating yang
tinggi,” kenang bintang sinetron
Jihan, Ditmar Hadi. Ramadhan tahun
2012, Jihan tayang ulang di Indosiar setiap Senin-Jumat pukul 10.00 WIB.
8. Rahasia Ilahi (TPI, 2005)Publik tentu mengamini Rahasia
Ilahi (RI) pantang diabaikan dalam daftar ini. Gara-gara RI-lah, TPI
menumbangkan SCTV dan RCTI. Pekan pertama April 2005, TPI bertengger di posisi
puncak dengan share 15,8. Angka ini memaksa SCTV turun gunung ke urutan dua
(15,5) dan RCTI menyusul dengan share 14,9. Tetangga-tetangga TPI lantas
membuat turunan dengan Misteri Ilahi, Takdir Ilahi, dan ilahi-ilahi lainnya.
Muncul pula tren azab-berkah. Misalnya, Azab Seorang Homoseksual, Azab Wanita Penggosip,
Gila Menjelang Ajal, dan modifikasi azab lainnya. The Power of Rahasia: Mungkin
publik jenuh pada drama remaja yang bertele-tele dan berkutat pada rebutan
lawan jenis dan harta. RI hadir bak mata air, menampilkan satu cerita tiap
episode. Satu episode habis, habis pula perjalanan hidup si tokoh. Kalau enggak
mati dengan lidah menjulur, keluar darah dari dubur ya… sebaliknya. Jenazahnya
harum atau ada pohon berbunga meneduhkan kuburan si tokoh. Tak perlu capek
mengikuti kisah anak manusia sampai episode tiga ratus berapa gitu.… Belum lagi
tagline RI: bukan sekadar tontonan tapi tuntunan. Mulia sekali misi sinetron ini.
7. Doa & Anugerah
(Indosiar, 2003)Bahwa kesuksesan sinetron
merupakan hasil kerja keras tim, semua orang mengamini teori itu. Doa & Anugerah
(D&A) menjadi contoh bagaimana kisah menarik ditingkahi kasting yang pas.
KD sedang jaya-jayanya sebagai diva, Anjasmara aktor favorit sebelum Tora
sidak. Dengan pemain pendukung berkarakter seperti Tabah Penemuan, Marini, dan
Mieke Widjaya, D&A mengulang sukses Doaku Harapanku.The Power of Anugerah:
Keluarga besar Adi (Anjas) menentang cinta Adi dengan Aisah (KD), penghuni
panti asuhan berkaki pincang. Kesehatan Aisah memburuk. Saat diperiksa intensif
ternyata ditemukan kanker tulang pada kakinya. Bila tak segera dioperasi,
penyebaran kanker di kaki Aisah bisa berujung amputasi. Hati mana yang tak
teriris pada kisah ini? Satu lagi, keberanian D&A mengkhianati harapan
penonton, yang menginginkan kisah Aisah happy ending. Benar-benar membekas di
hati.
6. Cinta Fitri season Ramadhan
(SCTV, 2009)Fitri melahirkan bayinya dengan selamat. Di tengah derai air mata
Farrel dan Mami Lia, hidup mereka dijejali konflik-konflik runcing, sisa-sisa
konflik season 3 yang memicu reaksi beragam di Facebook senusantara. Stripping
Fitri seolah merombak tatanan dan mengusik “kesakralan” sinetron Ramadhan. Kapan
idealnya sinetron Ramadhan mulai tayang dan kapan
seharusnya cerita berakhir jadi rancu. Season 4 yang bermetamorfosis menjadi
season Ramadhan menempatkan Fitri ke
posisi yang belum tertandingi sinetron
lain.The Power of Fitri: “CF sudah punya penonton sendiri,” ulas Teuku Wisnu
saat diwawancarai di lokasi syuting. Ibarat ilmu dagang, CF sudah dimodali
pemirsanya. Tinggal mengembangkan konflik, menjaga tone dan menempatkan peak
cerita di tempat yang tepat. Inilah sinetron
dengan konsep season pertama di Indonesia. Rating dan share Fitri bikin keder
rival-rivalnya. Kalau masih tak percaya pada kekuatan cerita Fitri, coba hitung
berapa jumlah iklan di tiap jedanya.
5. Kiamat Sudah Dekat (SCTV, 2005)Siapa sangka penyakit flu
yang diderita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malah membuat presiden
dari republik berpenduduk 220 juta jiwa ini jadi penonton setia sinetron Ramadhan berjudul Kiamat Sudah Dekat. Saking sukanya, SBY
mengundang kru dan pemain Kiamat Sudah Dekat ke istana. Sebenarnya, bukan SBY
saja yang suka. Di tengah tren sinetron
religius yang kebablasan (malah berujung jadi sinetron mistik berbumbu religius), Kiamat Sudah Dekat hadir bak
oase di padang pasir, membebaskan dahaga kala kerongkongan nyaris kering. Sinetron ini seolah memberi keyakinan
kalau sinetron Ramadhan, tak mesti dibintangi bintang kelas atas semua (malah
menelurkan bintang baru macam Sakurta Ginting) atau berisi konflik keluarga
yang digarap berlebihan.The Power of Kiamat: Bukan. Bukan karena dukungan
mertua Anissa Pohan semata yang membuat KSD berkilau di layar kaca. Pesan moral
dalam naskah Musfar Yasin yang membuat pemirsa terjerat. KSD menjadi debut
Yasin. Ia kemudian menulis Nagabonar Jadi 2 dan Get Married. Jangan lupa, KSD
juga melahirkan bintang baru nan tengil, Sakurta Ginting.
4. Doa Membawa Berkah (Indosiar, 2000)Fondasi Doa Membawa
Berkah (DMB) ada di jilid pertamanya. Tentang mahasiswi selengekan Tarissa
(Tamara) yang luluh pada kearifan Rafli (Anjasmara). Tentangan datang dari dua
keluarga besar mereka. Kekayaan Tarissa membuat keluarga Rafli minder. Di pihak
lain, keluarga Tarissa menyimpan ganjalan atas kultur keluarga Rafli. Ini bukan
ide baru. Sinetron-sinetron non-Ramadhan kala itu sering mengusung tema serumpun. Tapi selera
masyarakatlah yang menentukan. Setahun kemudian, cinta Tarissa-Rafly dihadang
Leily Sagita. Jelas, ini indikator sukses keduanya.The Power of Berkah:
Tamara-Anjas sangat memesona waktu itu. Belum lagi, chemistry Tamara dan
(akting) Nani Wijaya sungguh luar biasa!
3. Para Pencari Tuhan (SCTV, 2007)Ini sinetron religi atau sinetron
klenik? Itu pertanyaan mendasar dan kritik paling esensial bagi sinetron azab dan berkah yang
belakangan mulai kehilangan misinya. Jelang Ramadhan, para pekerja sinema bukannya memutar otak mencari ide
segar, tapi seolah membiarkan fenomena ini berlarut-larut. Solusi alternatif
berupa komedi sarat komentar fisik plus hadiah-hadiah menarik. Itu sajakah
wajah program Ramadhan kita? Tiga
tahun silam, Deddy Mizwar membuat “hujan buatan” di ladang program Ramadhan yang gersang. Para Pencari
Tuhan (PPT) yang jadi jawabnya. PPT yang jadi juaranya.The Power of Pencari
Tuhan: Ide ceritanya brilian, tentang tiga narapidana bermuka jenaka
Barong-Juki-Chelsea (Aden-Isa-Melky Bajaj). Saat keluar dari penjara, mereka
tak lagi diterima di komunitasnya. Ketiganya terdampar di mushola dan bertemu
Bang Jack (Deddy). Dari sini cerita bergulir. Premis dasar mencari Tuhan
bertemu dengan momen yang pas, bulan Ramadhan.
Sampai tahun 2012, PPT masih bertahan dengan jilid ke-6.
2. Hikmah 2 (RCTI, 2005)“Hanya padaMu tempat kumengadu.
Pahit yang kini menyiksaku. Aku percaya tiada yang sia-sia. Semua kan ada
hikmahnya…” Itulah sebait lirik fenomenal yang diadopsi sinetron Terlanjur Cinta belakangan ini, mengiringi kegigihan Ridho
dan Murni. Jauh sebelum kekuatan cinta Murni-Ridho diuji, lagu ini menjadi lagu
kebangsaan Ana (Tamara) dan Adrian (Gunawan). Hikmah langsung mencuri perhatian
publik. Lagi-lagi kemelut harta, cinta, dan keluarga menjadi komoditasnya.
Bedanya, Hikmah seolah menyempurnakan prestasi Doa Membawa Berkah (DMB) yang
juga dibintangi Tamara. Jika DMB dibuatkan satu sekuel, maka Hikmah tampil
trilogi. The Power of Hikmah: Adrian nekat meninggalkan kehidupannya, rela
melarat dan menderita bersama Surya (Ferry Ardiansyah) di rumah susun, demi
merebut hati Ana. Ini mungkin klise. Tapi, coba perhatikan barisan kastingnya.
Iqbal Pakula, Revalina S Temat, Dimas Andrean, Imelda Therine, Dwi Andhika, dan
lain-lain. Nama-nama yang kemudian menggantikan posisi Tamara sebagai pelakon
utama. Hikmah muncul disertai gosip fantastis honor Tamara yang konon menyentuh
75 juta.
1. Doaku Harapanku (RCTI, 1998)Dan inilah nenek moyang sinetron Ramadhan. Judul yang wajib disebut jika merunut riwayat stripping
dan sinetron Ramadhan. Doaku Harapanku (DH) salah satu momen penting dalam
perjalanan karier KD dan mantan bom seks Dicky Wahyudi. Saat itu, KD meretas
sukses berkat “Menghitung Hari”. Jalannya menuju diva didahului dengan gelar
diva layar kaca berkat sinetron ini
menyusul kemudian Abad 21. KD bukan satu-satunya aset DH. Nama yang patut juga
dikenang, si culas Leily Sagita. Ending cerita Leily Sagita masuk RSJ
benar-benar memuaskan selera publik. Cool!The Power of Doa: Posisinya sebagai
yang pertama otomatis menempatkan DH sebagai perintis dan tolok ukur kesuksesan
sinetron Ramadhan lainnya. Pantas jika KD menolak tawaran stripping Rp 25
juta per episode karena karisma DH di masa lalu kelewat abadi.
0 komentar :
Posting Komentar