Perjalanan Lengkap Slank Bagian II
Masuknya Abdee,
Ridho, dan Ivanka (Formasi Akhir)
Ivanka ditarik
menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung bergerak cepat.
Management langsung
mencari orang untuk untuk menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan
Abdee Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat
dan satu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak
Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya
(For Some Info:
Konon Ivanka ikut
memakai Putau itu tapi tak separah Bimbim dan Kaka) Album baru dan semangat
baru masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka
melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January
1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang menandakan bahwa
Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan
Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba semakin menguatkan niat
mereka. Mereka berhenti bukan karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,,
namun mereka berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka
memakai narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan
minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis.
Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu
ini. Pada tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil
alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya
Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah
sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan
di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul
Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada
album Tujuh namun terkena sensor.
Namun saat Orba
rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah
adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan
oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua.
Bimbim juga mengambil
dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di
album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan
di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu
yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga
Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan
dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu
baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu
politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi
Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada
sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank
merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat
dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru
memiliki single Bintang
Kesiangan dan
Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta
Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single,
Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai
pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati
memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan
janji-janji manis nya. Di
PV (promo
video)lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil.
Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album
abu-abu dan Friday di
album biru.Bonus
dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang.
Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan
menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian
merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi lagu
lagu
pilihan dengan satu
lagu dari album sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang.
Dan sebuah live
lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus
dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari
album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial
juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa
ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe
Yamko di akhir lagu Lembah Baliem.
Lagu yang berasal
dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty Blues, Slank untuk pertama memasukkan
unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang
ditaruh di track terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar
permainan solo Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa
mendengar suara seorang wanita yang konon itu adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank
sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan
hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank
Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat
menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran
Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan
diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live
kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi
kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak
Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton pun dimasukkan di
kaset ini. Namun jika melihat versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang
di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum
memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak
penonton untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang
menarik adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi presiden,
dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi
penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di
tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal
lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel
Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan
Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack
film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat
membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu
bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang pada tahun ini
lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti
dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus
kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS
SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun
menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu
Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa
sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan
Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di
konser tersebut
dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan
adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan
gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya
adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan
di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu
Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio
Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea
Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band
dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun
ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada
acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa
korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank
berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak
bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang
dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album
Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker
se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar Slank merayakan ulang
tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah
Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini di antaranya
Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk
Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live
pertama di dunia Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia,
Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka
menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota.
Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang belum
pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album
berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini
tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian
merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu
Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy
Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam
di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di album
ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang
diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai
album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album
secara live seperti Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak
merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan
konsep pun, Slank tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank
berada di kota tempat mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat
Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi
di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video
tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang
di design oleh seorang Slanker dari Makassar bernama Firman Tahun 2004 ini juga
Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia Aid di Thailand dan
membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur.
Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut adalah Simple Plan,
Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou Hoobastank, dll.
Di akhir tahun
2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR
adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru
Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku
Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu
ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita
Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro.
Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat
sticker dan poster kalender. Dan album ini, pada akhir tahun 2005 menurut
majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama
dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan
Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock
modern ada tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota
Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya
di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation.
Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh
tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan
memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya
pada awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk
menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai.
Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan
disumbangkan untuk korban bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target
dari Deteksi dan A Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan
menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam
konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari
penonton yang mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih
dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank
di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV.[rujukan?] Saat itu Slank
berhasil
mengalahkan saingan laiinya di antaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam
penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang
hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus,
Netral, Shanty dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley
lagu-lagunya.
Pada tahun 2005
ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7
Oktober 2005, Slank
bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu
tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan
dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini,
Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank
dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing Masih
pada tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender
Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai
Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya
terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo
itulah yang berhasil mendapatkannya.
Bahkan terlihat
Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia
menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank
dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan
juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh
Rp. 5 Juta. DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format
DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu
nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali,
Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned
King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada
sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Ajaran bernama
SLANKISSME
Di penghujung
tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke 14 nya yang diberi
titel SLANKISSME. Dan
ulang tahun Slank yang ke 22 tahun di Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu
baru dari album tersebut. Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh
PAS Band, Peterpan, Naif, Seurieus, J-Rock's, The Brandals, Speaker F1rst,
Teamlo, Melanie Soebono, Ratu, Cokelat, Jacko, Shanty dll. Di beberapa lagu,
Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu. Konon, total lagu yang dimainkan
Slank sepanjang konser tersebut adalah 40 lagu Slankissme sendiri adalah sebuah
ambigu kalimat dari Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut
bahwa ada 13 ajaran 'gak sempurna dari Slankisme, dan itu harus diketahui oleh
para Slanker, agar mengerti dan menjalani. Kenapa, karena memang kesempurnaan
hanya milik Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas ajaran gak sempurna
ini" dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di saat
Slank berkunjung ke suatu negara. Namun,
Di dalam negeri pun Slank sering kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single
dari album ini adalah SBY, singkatan dari Sosial Betawi Yoi, dan dua tembang
ballad nya, Gak Ada 2nya dan Yang Manis yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis
BBM dan Alami, Bimbim menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di
lagu Alami.
Di awal tahun 2006,
Slank berangkat ke Jepang untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 January
itu bertujuan untuk acara charity for Sumatra. Kemudian Slank gencar
mempromosikan album baru nya. Baik dari live on air di televisi atau juga
konser tour nya yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah
tahun tersibuk Slank, karena pada tahun ini, selain promo album Slankissme,
Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka
konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis Album Slank Since 1983 di Malaysia
dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka
kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media cetak disana.
Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto
bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank mampir ke suatu kota,
selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan bhakti sosial, atau juga kegiatan
lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya setempat.
Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai penutup di
event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga mampir ke
Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di Amerika.
Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk
membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke bahasa Inggris agar
albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk itulah Slank
gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di sana. Kesempatan
emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser mereka. Satu
dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan gitaris group band
Poison yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute,
Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi
seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group
Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser
Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada.
Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan
Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian,
hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di Indonesia. Makanya, Amerika
dan dunia lah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin kembali menjadi Underground,
yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilahpertama
kalinya Slank ke
Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yanghasilnya adadi
album berikutnya dari Slank Tahun 2006 ditutup dengan sebuh pesta ulang tahun
yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak
mengambil musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti Nidji, Steven n
Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll. Ada dua panggung
besar di ulang tahun ini.
2007-2008 :
Slank Meraih Mimpi dan Kasus dengan DPR Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan
album dengan titel Slow But Sure. Inilah album yang bisa dibilang
"jawaban" dari para pendengar musik terutama Slanker karena banyak
sekali yang meminta Slank untuk bermain akustik/unplugged. Di album ini, Slank
bermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara
bersahabat dari perkusi, gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim
menyumbang satu lagu di lagu Me & Reny dan ada satu lagu yang diciptakan
oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu Sin
City. Kemudian ada lagu My Scooter Love yag diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini
bahkan bisa didengar di akhir lagu suara Vespa Kaka. Ada juga lagu berjudul
Lapindo yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sebelum lagu
itu dimulai, Abdee berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu ini terkena
sensor di bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak seharusnya
dicantumkan di album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar di sebuah acara on
air mingguan yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu ini tidak di sensor. Dan
ada sebuah hidden track di lagu ini berjudul Lilo. Lagu ini tidak terdapat di
album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album. Lagu ini bisa
didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu ini adalah Cinta?,
Slalu Begitu, dan Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua lagu dibuat video
klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer. Slank masih melanjutkan
acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini bersamaan dengan
promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua sesi, akustik dan
elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu,
dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me &
Reny, SLank melakukan change member. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain
gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih
hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Blues Saraceno
bersedia untuk
menjadi produser Slank untuk perilisan album internasional pertama nya. Slank yang
biasanya tampil di semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini
hanya mengambil jatah satu kota.
0 komentar :
Posting Komentar