Profil Lengkap Perjalanan Slank Bagian I
Awal Karier
Cikal bakal
lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) yang
dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi/Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada
awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau
memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang
akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim
meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan
membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang
diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok
selengean[1] dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman
Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang
harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat
tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan
memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank.[1] Dengan
perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan
Indra, Slank baru solid.
dengan formasi
Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard)
mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang
kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut
album Suit...
Suit... He... He... (Gadis Sexy).
Album yang
menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun
diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik.
Album tersebut juga
seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya
lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik Slank yang
Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya
yang cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih
sebatas minoritas.
Album kedua
mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. Hits single dari album Kampungan
adalah Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan
Jualan. Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan
sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama
kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank
memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini.
Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan
Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss!. Semboyan Peace di
plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend pada masa itu (mungkin
jugasampai sekarang). Hits single dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku
Bunga. Cover albuminiadalah seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The
Doors). walaupun banyakyang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah
Bimbim, namun faktanyamodelcover album tersebut adalah Adji 'tarmo' tetangga
seberang rumah Bimbim.Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang
diberi titel Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini.
Hits single dari album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu
Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Album ke lima mereka,
Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga
sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga
Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik
nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja.
--180.244.243.90 11 Mei 2013 22.43 (UTC) Teks miringTeks
tebal'--180.244.243.90 11 Mei 2013 22.43 (UTC)Teks miring' Perpecahan Band Pada saat menggarap
album keenam Lagi Sedih, Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat
Bongky, Pay dan Indra.
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan
Pay keluar atau mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau
parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa
terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan
berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah
oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya menyeramkan.
Dia bersumpah
untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar melaksanakan niatnya untuk
membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan
additional player. Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang
waktu itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project
Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini. di saat Bimbim dan
Kaka sedang melihat panorama pantai Indonesia tiba-tiba ada Slanker jawa yang
C.A. memberikan putau mereka kira putao (bir manis dari cina) karena C.A. mengambil
gelas mereka jadi penasaran jadilah mereka mencoba Album Lagi Sedih pun dirilis
pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong Kosong membuktikan
Slank masih bisa survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan saat tinggal
beberapa kota yang akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold
menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena
Bimbim dan Kaka yang saat itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat
itu sudah dibujuk untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin
melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Berlanjutlah ia
memakai putau.
Semenjak memakai
jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba
berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak
pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999. Pengalaman di
Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau.
Tidak ada orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak
bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih
harus melayani wartawan, wawancara.
Tinggal Kaka,
yang badannya lebih kuat, melayani wartawan, meski dengan susah payah. Slank membantah
anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang seniman bisa lebih kreatif, justru
sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti bisa
menghasilkan karya-karya bagus. Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum
memakai Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami
bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
0 komentar :
Posting Komentar